PT Indomobil Sukses Internasional Tbk mengakuisisi 99,9 persen saham Nissan Motor Indonesia pada 3 September 2025, menjadikannya pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut. Transaksi ini berlangsung di Jakarta, memperkuat posisi Indomobil di industri otomotif Indonesia. Akuisisi saham Nissan Motor ini bertujuan untuk memperluas pengaruh merek Nissan di pasar domestik. Bagaimana langkah strategis ini dilakukan, dan apa dampaknya bagi pasar otomotif Indonesia?
Baca juga: Aturan Kegelapan Kaca Film di Indonesia dan Asia: Panduan Lengkap untuk Pengemudi
Indomobil Ambil Alih Saham Nissan Motor Indonesia
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk resmi menguasai 99,9 persen saham Nissan Motor Indonesia melalui anak usahanya, PT Indomobil Multi Trada (IMT). Akuisisi ini melibatkan pembelian saham dari Nissan Motor Company Limited, yang sebelumnya memegang mayoritas saham. Transaksi tersebut memperkuat kontrol Indomobil atas operasional Nissan di Indonesia, termasuk distribusi, penjualan, dan layanan purna jual.
“Dengan menguasai saham Nissan Motor Indonesia, kami berkomitmen untuk meningkatkan penetrasi merek Nissan dan memberikan layanan terbaik bagi konsumen,” ujar Andrew Nasuri, Direktur Utama Indomobil, dalam siaran pers resmi. Langkah ini juga mencakup pengalihan saham PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), yang fokus pada distribusi kendaraan Nissan.
Selanjutnya, proses akuisisi ini memiliki latar belakang strategis.
Latar Belakang Akuisisi Saham Nissan
Akuisisi saham Nissan Motor Indonesia merupakan bagian dari strategi Indomobil untuk memperkuat portofolio otomotifnya. Sebelumnya, Indomobil telah menjadi mitra distribusi Nissan sejak 2019 melalui PT NMDI. Namun, dengan penguasaan saham hampir 100 persen, Indomobil kini memiliki kendali penuh atas strategi merek, termasuk pengembangan produk dan jaringan diler.
Nissan Motor Indonesia, yang berdiri sejak 2001, menghadapi tantangan di pasar akibat persaingan ketat dengan merek Jepang lain seperti Toyota dan Honda. Penjualan Nissan di Indonesia sempat menurun, dengan pangsa pasar di bawah 5 persen pada 2024. Indomobil melihat peluang untuk merevitalisasi merek ini melalui investasi di model baru dan teknologi ramah lingkungan.
Lebih lanjut, dampak akuisisi ini terasa di berbagai aspek operasional.
Baca juga: BYD M9 Siap Mengguncang Pasar MPV Premium Indonesia
Dampak Akuisisi bagi Operasional Nissan
Penguasaan saham Nissan Motor Indonesia oleh Indomobil memungkinkan restrukturisasi operasional yang lebih efisien. Indomobil berencana memperluas jaringan diler dari 90 menjadi 120 outlet dalam dua tahun ke depan. Fokus utama adalah meningkatkan penjualan model populer seperti Nissan Livina, Magnite, dan Kicks e-Power, yang menggunakan teknologi hybrid.
Selain itu, Indomobil akan mengintegrasikan layanan purna jual dengan standar global Nissan, termasuk peningkatan fasilitas servis dan ketersediaan suku cadang. “Kami ingin memastikan konsumen Nissan mendapatkan pengalaman terbaik, dari pembelian hingga perawatan,” tambah Andrew Nasuri. Langkah ini juga mencakup peluncuran model baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia, seperti SUV kompak dan kendaraan listrik.
Tak hanya itu, akuisisi ini memengaruhi posisi Nissan di pasar Indonesia.
Posisi Nissan di Pasar Otomotif Indonesia
Pasar otomotif Indonesia, yang didominasi Toyota dan Honda dengan pangsa pasar masing-masing 33 persen dan 20 persen pada 2024, menempatkan Nissan di posisi sulit. Dengan akuisisi saham Nissan Motor Indonesia, Indomobil berambisi meningkatkan pangsa pasar Nissan menjadi 8 persen dalam tiga tahun. Strategi ini melibatkan peluncuran model baru dan kampanye pemasaran agresif untuk menarik konsumen muda.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di Indonesia mencapai 850.000 unit pada 2024, dengan segmen SUV tumbuh 15 persen. Nissan Magnite, salah satu model unggulan, menyumbang 60 persen penjualan Nissan di Indonesia. Indomobil optimistis dapat memanfaatkan tren ini untuk memperkuat posisi Nissan.
Sementara itu, langkah ini juga memicu spekulasi tentang masa depan Nissan di Indonesia.
Masa Depan Nissan di Indonesia Pasca-Akuisisi
Akuisisi saham Nissan Motor Indonesia membuka peluang bagi Nissan untuk bangkit di pasar Indonesia. Indomobil berencana memperkenalkan teknologi elektrifikasi, seperti versi terbaru Kicks e-Power dan model SUV baru, untuk menarik konsumen yang peduli lingkungan. Selain itu, kerja sama dengan diler lokal akan diperkuat untuk meningkatkan aksesibilitas di kota-kota tier dua dan tiga.
Pengamat otomotif memprediksi langkah Indomobil dapat mengubah persepsi konsumen terhadap Nissan, yang sempat dianggap kurang kompetitif. “Akuisisi ini memberikan Nissan kesempatan untuk memperbarui strategi pasar dan memperluas jangkauan,” ujar analis otomotif dari Jakarta. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi dominasi Toyota dan Honda serta meningkatnya popularitas merek Tiongkok seperti BYD.
Penutup
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk kini menguasai 99,9 persen saham Nissan Motor Indonesia, menandai langkah strategis untuk memperkuat posisi Nissan di pasar otomotif Indonesia. Dengan fokus pada perluasan jaringan diler, peluncuran model baru, dan teknologi ramah lingkungan, Indomobil berambisi merevitalisasi merek Nissan. Akankah akuisisi ini mengantarkan Nissan ke puncak persaingan, atau tantangan pasar akan tetap berat? Masa depan akan menjawabnya.